Minggu, 07 Desember 2008

Materi Pelajaran

Model Referensi OSI


Apakah Layering?
• Teknik untuk mengorganisir suatu sistem jaringan kedalam suatu rangkaian logik entitas berbeda sedemikian sehingga service yang disediakan suatu entity hanya tergantung pada entity yang ada dibawahnya (lower level)
· Tanpa layering : tiap aplikasi baru harus diimplementasi ulang untuk tiap teknologi jaringan
• Solusi: mengintroduksir layer intermediate yang menyediakan abstraksi unik untuk macam-macam teknologi jaringan
Layering
• Keuntungan
– Modularitas - protokol mudah untuk di-’manage’ dan di-’maintain’
– Abstraksi fungsionalitas - lower layer dapat diubah tanpa mempengaruhi upper layer

• Memisahkan implementasi dari spesifikasi
• Kita bebas mengubah implementasi sepanjang service dipertahankan
– Reuse - upper layer dapat menggunakan ulang (reuse) fungsionalitas yang disediakan lower layer

• Beberapa upper layer dapat menggunakan common lower layers
• Kerugian
– Information hidding - implementasi tidak efisien

• mis. protokol flow control berpikir kehilangan paket disebabkan karena kongesti short term, sedangkan kenyataannya disebabkan oleh link yang putus?
• Mekanisme flow control akan gagal karena tidak mempunyai informasi yang memadai

Open System Interconnection

• ISO telah mendefiniskan Model Referensi OSI (ISO 7498, ITU-T X.200) : basis utk pengembangan standar sistem komunikasi komputer
• Menurut Model Referensi OSI, setiap “open system” dapat dipandang secara logika terdiri satu set terurut subsystem (layer


• (N)-subsystem berinterkasi dengan
– (N+1)-subsystem berikutnya yg lebih tinggi
– (N-1)-subsystem berikutnya yg lebih rendah
• Terdapat 7 subsystem/layer pada sustu open system
• Elemen yang berpartisipasi dalam model komunikasi OSI
– End-system = host/komputer/terminal
– Intermediate-system = komponen dari subnetwork = router, packet switches



• End-system terdiri dari 7 layer
• Intermediate-system hanya mengimplementasikan 3 layer
• (N)-layer terdiri dari satu atau lebih (N)-entity
• (N)-entity merupakan elemen aktif yg mengerjakan fungsi-fungsi pada (N)-layer
• Pasangan entities pd layer yg sama tetapi dari 2 end-system yg berbeda disebut peer-entities

• Logical interface antara satu (N+1)-entity dan satu (N)-entity disebut (N)-service access point atau (N)-SAP, tetapi:
– (N)-entity dapat melayani beberapa (N)-SAP
– (N+1)-entity dapat menggunakan beberapa (N)-SAP
– hanya ada satu (N+1)-entity di atas (N)-SAP


• Karena hanya ada satu (N+1)-entity di atas (N)-SAP maka (N)-SAP dapat digunakan utk mengidentifikasi (N+1)-entity


• (N)-address digunakan untuk mengidentifikasi satu set (N)-SAP pada perbatasan antara (N)-layer dan (N+1)-layer
• (N)-SAP address adalah (N)-address yg hanya mengidentifikasi satu (N)-SAP
• Asosiasi yg dibangun oleh (N)-layer antar 2 atau lebih (N+1)-entities utk keperluan transfer data disebut (N)-connection
• Satu (N)-SAP dp mempunyai lebih dari satu (N)-connection


• (N)-service didefiniskan sebagai satu set kemampuan dari (N)-layer dan layer-layer dibawahnya (sebagai (N)-service provider) yg diberikan ke (N+1) entities (sebagai (N)-service user) via (N)-SAP
• Fungsi dan prosedur komunikasi antara (N)-entities utk merealisasikan (N)-service disebut (N)-protocol


• Tiap layer pada Model Referensi OSI didefinisikan menurut standar yang terdiri dari
– Spesifikasi service
– Spesifikasi protocol

• Service mode
– Conncetion oriented
– Connectionless

• Connection oriented mode
– Connection establishment
– Data transfer
– Disconnection

• Connectionless mode
– Unit data transfer


• Aliran informasi antara (N)-service user dan (N)-service provider dinyatakan secara abstrak dalam bentuk primitive


• Service primitive untuk connection oriented mode
– Pembukaan hubungan

• (N)-CONNECT.request
• (N)-CONNECT.indication
• (N)-CONNECT.response
• (N)-CONNECT.confirmation
– Data transfer
• (N)-DATA.request
• (N)-DATA.indication
– Penutupan hubungan
• (N)-DISCONNECT.request
• (N)-DISCONNECT.indication
• (N)-DISCONNECT.response
• (N)-DISCONNECT.confirmation
• Service primitive untuk connectionless mode
– (N)-UNITDATA.request
– (N)-UNITDATA.indication
• Setiap service primitive mempunyai parameter
– Misal: (N)-CONNECT.request(parameter)
– Isi parameter: QoS, called address, calling address, user data, dll.
• Dalam menyediakan service ke higher layer, service provider harus mendukung dialog diantara service user
• Tipe dialog: Unconfirmed, Confirmed, Partially Confirmed
• Data unit yg dipertukarkan antara (N+1)-entity dan (N)-entity via (N)-SAP dalam 1 end-system disebut (N)-SDU
• Data unit yg dipertukarkan antara peer (N)-entities dalam 2 end-system yg berjauhan disebut (N)-PDU
• (N)-entities saling berkomunikasi dg menggunakan (N)-protocol dg saling bertukar (N)-PDU
• Proses pembentukan (N)-SDU dan (N)-PDU
• (N)-PCI digunakan utk mengkoordinasikan operasi (N)-protocol
• Fungsi-fungsi yg ada dalam suatu layer yg berkaitan dg pengoperasian data unit
• Fungsi-fungsi lain yg penting yg ada dalam suatu layer
– Multiplexing/demultiplexing

• Splitting/combining

Proses pembentukan dan pembuangan protocol headers
• Skenario komunikasi dan fungsi utama masing-masing layer


Konsep Model OSI
• Service - menyatakan apa yang dilakukan suatu layer
• Protokol - menyatakan bagaimana service diimplementasikan
– Protokol - satu set aturan yang mengatur komunikasi diantara peers yang berkomunikasi
• Syntac: menentukan format informasi yang dikomunikasikan
• Semantic: arti dari sinyal yang dipertukarkan
• Timing: kapan data ditransmisikan/dilihat, ururtan informasi, matching kecepatan, dll.
– Protocol diperlukan untuk interaksi diantara peers
• Protocol stack : satu set protocol layers
– Tiap layer menggunakan layer dibawahnya dan menyediakan service ke layer diatasnya

Physical Layer
• Service : memindahkan informasi antara dua sistem yang dikoneksikan dengan physical link
• Protokol : Skim pengkodeaan yang digunakan untuk merepresentasikan suatu bit, level tegangan, durasi bit

Data Link Layer
• Service:
– Framing - menambahkan separator frame
– Mengirimkan frame data antar peer
– Lainnya:
• mengatur akses ke medium fisik bersama
• menjamin transmisi handal
• menyediakan flow control

• Protokol : mengimplementasikan Medium Access Control (MAC), mengimplemetasikan komunikasi pada link antar node
Contoh: CSMA/CD, HDLC

Network Layer
• Service:
– Mengirimkan paket ke tujuan yang dispesifikasikan
– Melaksanakan segmentasi dan reassembly
– Lainnya:
• packet scheduling
• buffer management
• Protokol: mendefinisikan address global yang unik; membangun tabel routing
Contoh: IP

Transport Layer
• Service:
– menyediakan koneksi end-to-end erorr-free dan flow controlled
– memultipleks sejumlah koneksi transport ke satu koneksi network
– memecah satu koneksi transport ke sejumlah koneksi network

• Protokol: mengimplementasikan reliability dan flow control
Contoh: TCP dan UDP

Session Layer
• Service:
– full-duplex
– access management, misalnya kontrol token
– sinkronisasi, misalnya menyediakan checkpoint untuk transfer yang panjang

• Protokol: managemen token, menyisipkan checkpoint, mengimplemantasikan fungsi-fungsi roll-back


Presentation Layer
• Service: konversi data diantara macam-macam representasi

• Protokol: mendefinisikan format data dan aturan untuk mengkonversikan dari satu format ke format lainnya

Application Layer
• Service: sembarang service yang disediakan ke end user
• Protokol: tergantung pada aplikasi
Contoh : FTP, TELNET, WWW Browser
OSI vs TCP/IP
• OSI: secara konseptual mendefinisikan service, interface, protokol
• Internet: menyediakan implementasi yang sukses
Protocol Graph
• TCP/IP Protocol Graph
· TCP/IP Protocoll Suites
· Novell Protocol Suites
· DECnet Protocol Suites
· IBM Protocol Suites
· XNS Protocol Suites
· Banyan Protocol Suites
· LAN Protocols
· ISO Protocol Suites
· H.323 Protocols

2 komentar:

Rishad mengatakan...

waahh fotonya di pajang juga..
foto anak XI TI nya bagus juga..
tapi sayang agak gelap..
kasian yg kulit nya itemkan pak..
hehehe..

Unknown mengatakan...

Cukup buat nambah wawasan pak.
Sapta Azhari
XII - TIB